Jakarta, – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) akan menjadi pusat perhatian diplomasi parlemen dunia Islam pada pekan depan dengan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), atau Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Forum internasional yang akan dihadiri ratusan delegasi ini dijadwalkan berlangsung pada 12-15 Mei 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Dalam perhelatan akbar ini, DPR RI secara tegas akan mengangkat isu kemerdekaan Palestina sebagai fokus utama pembahasan.   

Sebagai tuan rumah, Parlemen Indonesia bertekad tidak hanya menyelenggarakan acara secara sukses, tetapi juga memanfaatkan platform ini untuk memperkuat solidaritas dan menyatukan semangat kebersamaan umat Islam global dalam menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Diperkirakan sekitar 400 delegasi dari 54 negara anggota OKI dan 11 negara peninjau akan berpartisipasi dalam konferensi penting ini.

“Parlemen Indonesia ingin menjadi tuan rumah yang mampu menyatukan semangat kebersamaan umat Islam, sekaligus menampilkan wajah demokrasi yang inklusif, modern, dan solutif,” demikian pernyataan dari pihak DPR RI.   

“Senayan Declaration” untuk Kemerdekaan Palestina

Salah satu agenda utama yang akan diusung oleh DPR RI adalah advokasi yang lebih kuat dan konkret untuk kemerdekaan Palestina. Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengungkapkan bahwa DPR RI tidak hanya akan sebatas mengeluarkan kutukan terhadap tindakan Israel, tetapi lebih jauh lagi akan mengajak seluruh negara anggota OKI untuk berkolaborasi secara nyata melalui parlemen masing-masing.

“Isu utama yang sudah kita draf untuk Senayan Declaration adalah tentang Palestina. Kita bukan cuma mengutuk Israel tapi kita mengajak kerja sama kolaborasi dari seluruh negara anggota OKI dalam parlemen OKI,” ujar Mardani.   

DPR RI tengah menyiapkan sebuah dokumen penting yang dinamakan “Senayan Declaration”. Dokumen ini diharapkan akan menjadi suara bersama parlemen negara-negara OKI yang dengan lantang dan jelas menyuarakan dukungan penuh bagi kemerdekaan Palestina. “Insyaallah Senayan Declaration akan sangat jelas menyuarakan kemerdekaan Palestina,” tegas Mardani.

Langkah ini sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia dan konsistensi sikap politik luar negeri Indonesia yang sejak lama mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk meraih hak-haknya, termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri dan memiliki negara yang merdeka dan berdaulat.

Peran Diplomasi Parlemen dan Isu Lainnya

Selain isu Palestina, forum PUIC ke-19 ini juga akan membahas berbagai isu strategis lainnya yang menjadi perhatian bersama negara-negara Muslim. Mardani Ali Sera menyebutkan bahwa salah satu isu yang juga akan diangkat adalah mengenai partisipasi perempuan dalam pembangunan di negara-negara Muslim.

Kepercayaan yang diberikan kepada DPR RI untuk menjadi tuan rumah konferensi parlemen OKI ke-19 ini merupakan pengakuan atas peran aktif Indonesia dalam diplomasi parlemen di kancah internasional. Penunjukan ini sendiri diputuskan dalam forum Parlemen OKI yang berlangsung di Abidjan, Pantai Gading, pada 2-5 Maret 2024 lalu.

“Pelaksanaan PUIC di Indonesia kian mengokohkan peran diplomasi parlemen Indonesia di kancah dunia,” ujar Mardani, seraya menambahkan bahwa kesuksesan penyelenggaraan forum ini akan meningkatkan citra baik Indonesia secara global.

DPR RI berharap, melalui forum PUIC ini, akan lahir gagasan-gagasan konstruktif dan langkah-langkah konkret dari parlemen negara-negara OKI untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam, serta untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, mulai dari politik, ekonomi, sosial, hingga budaya.

Sebagai tuan rumah, DPR RI berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh delegasi dan memastikan jalannya konferensi berlangsung lancar dan produktif. Momentum ini juga akan dimanfaatkan untuk menunjukkan kepada dunia wajah Islam yang moderat, toleran, dan kontributif terhadap perdamaian serta kemajuan peradaban global, sebagaimana yang selama ini dipraktikkan di Indonesia. Mata dunia, khususnya dunia Islam, akan tertuju ke Jakarta pekan depan, menantikan hasil-hasil signifikan dari Konferensi Parlemen OKI ke-19 ini.